Isnin, 17 Jun 2013

Flek Ibu Hamil

Flek pada kehamilan memang kadangkala terjadi pada para ibu hamil. Tetapi apapun jenis flek yang terjadi pada saat mengandung harus tetap diwaspadai, apalagi yang baru pertama kali mempunyai pengalaman dalam kehamilan dan akan mempunyai calon buah hati anak yang pertama kalinya. Tentunya menjaga kesehatan ibu hamil tetap harus menjadi perhatian bagi para ibu hamil. Termasuk mengenali akan tanda flek ibu hamil yang perlu untuk diwasapadai bila ini terjadi pada kehamilan ibu-ibu semuanya.

Yang dimaksud dengan pengertian flek adalah perdarahan ringan (spotting) adalah bila jumlah darah yang keluar sedikit, bercak darah berasal dari organ dan berwarna merah atau kecokelatan dan tidak sampai mengotori pakaian dalam. Sedangkan yang dimaksud dengan perdarahan ibu hamil maka jumlahnya akan jauh lebih banyak daripada flek dan mengotori pakaian dalam. Ini tentunya jelas lebih serius dan juga berbahaya daripada flek coklat biasa.

Penyebab perdarahan ibu hamil kemungkinan bisa terjadi, jika ada bagian implantasi yang lepas dan tidak terjadi koagulasi (proses tubuh menghentikan atau menutup perdarahan yang terjadi pada hasil konsepsi).

Yang masuk dalam kategori normal adalah bila flek kehamilan ini seperti halnya menstruasi dan terjadi pada awal-awal kehamilan yang disebabkan olah karena darah yang dilepas saat telur hasil pembuahan melekatkan diri ke dinding rahim. Keluar flek (disebut juga spotting) adalah perdarahan ringan yang bisa terjadi kapan saja pada saat hamil, terutama pada flek trimester pertama kehamilan.

Penyebab Tanda Gejala Flek Ibu Hamil

Sekitar kurang lebih 20% wanita hamil dalam menjalani masa kehamilannya akan mengalami spotting pada trimester pertama. Hal ini bisa jadi merupakan bagian alami dari kehamilan, namun harus juga dipastikan dahulu bahwa hal ini tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan baik bagi ibu hamil sendiri maupun bagi sang janin.

Tanda gejala flek ibu hamil yang berbahaya adalah bila jumlah darah yang keluar cukup banyak, terjadi dalam kurun waktu yang lama, dan disertai dengan gejala lain, misalnya nyeri perut, keluarnya gumpalan darah atau jaringan, pingsan, lemas, disertai gejala semacam itu sangat perlu untuk diwaspadai karena bisa jadi hal ini merupakan tanda awal keguguran yang masuk dalam kategori kehamilan resiko tinggi.

Hal semacam ini bisa juga disertai dengan terjadinya keputihan pada kehamilan. Keputihan adalah disebabkan oleh karena meningkatnya aliran darah ke daerah kelamin ibu saat kehamilan. Pada kondisi yang normal, lendir yang keluar lebih encer, berwarna putih, namun tidak menyebabkan iritasi.

Sedangkan bila keputihan ini keluarnya adalah lendir yang kental, berwarna kekuningan dan berbau. Seringkali disertai dengan rasa gatal atau panas maka hal ini harus segera dikonsultasikan kepada dokter. Biasanya timbul karena infeksi atau pun jamur. Sehingga nantinya dokter bisa menjelaskan penyebab keputihan saat hamil dengan sejelas-jelasnya. Kita juga harus berhati-hati bila timbulnya flek atau perdarahan ini pada trimester kedua (II) atau pun timbul flek pada trimester III (ketiga).
Hal-hal lain yang berhubungan dengan penyebab perdarahan pada trimester I (pertama) kehamilan yang harus diwaspadai antara lain bisa disebabkan oleh karena :
1. Kehamilan Ektopik.
Sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim bukan di dalam rahim sang ibu. Yang tersering adalah menempel pada tuba Falopi, sehingga janin tidak dapat berkembang karena kekurangan nutrisi yang pada umumnya disalurkan melalui plasenta. Tanda gejala ciri kehamilan ektopik antara lain nyeri perut dan juga perdarahan. Perdarahan akibat kehamilan ektopik sangat berbahaya karena hal ini akan bisa mengancam nyawa sang ibu.
2. Keguguran (Abortus).
Perdarahan yang keluar banyak dari organ kelamin ibu dari merupakan tanda awal keguguran, disertai dengan tanda gejala seperti nyeri perut dan rasa mulas. Perdarahan pada abortus ini bisa terjadi banyak juga bisa sedikit dan bila telah berumur janinnya akan bisa berbentuk jaringan hasil pembuahan.
3. Kehamilan Anggur / Mola (Mola Hidatidosa).
Pada keadaan ini, plasenta tidak terbentuk secara normal. Pada pemeriksaan USG dapat terlihat bukan janin yang berkembang, tetapi jaringan abnormal yang tumbuh.
4. Kelainan Di Leher Rahim.
Kelainan ini bisa berwujud polip atau bahkan kanker rahim. Keduanya bisa menyebabkan terjadinya perdarahan pada kehamilan atau di luar kehamilan. Di luar kehamilan ini maksudnya adalah keluar darah seperti menstruasi tetapi bukan pada saat menstruasi.
Ada beberapa cara tips mengatasi flek pada ibu hamil bila itu adalah kondisi yang tidak membahayakan dan patologis, diantara perawatan ketika terjadi flek atau perdarahan yaitu :
  1. Bila terjadi suatu hal yang berhubungan dengan flek perdarahan pada saat hamil, akan lebih baik untuk segera berkonsultasi dengan dokter yang berkompeten dalam bidang kesehatan kehamilan. Baik itu jumlahnya sedikit atau pun banyak. Itu semua demi untuk memastikan kesehatan ibu hamil dan kesehatan janin pula.
  2. Banyak istirahat (bedrest) dan tidak melakukan aktifitas yang berlebihan yang membutuhkan energi banyak. Ini adalah bagian dari pengobatan perawatan flek perdarahan.
  3. Untuk sementara tidak melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu.
  4. Senantiasa berdoa dan berpikiran positif terhadap kehamilan yang sedang dijalaninya ini.

Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan flek yang terjadi ibu hamil dan hubungannya dengan kesehatan kehamilan yang sedang dijalaninya selama 9 bulan masa kehamilan seorang ibu hamil.

Tiada ulasan: